" Kelulusan "
-Mother's day story-
Seorang Istri dari pedagang hasil bumi yang berpenampilan sederhana, memiliki 2 anak lelaki, pedagang yang berhasil dalam berdagang hasil bumi dan memiliki tubuh tinggi, walaupun sudah ada umur pedagang tersebut terlihat gagah dan tampan, sementara istri biasa saja, selalu berpanampilan sederhana. Anak dari pedagang tersebut sangat mirip dengan ayahnya, tampan dan tinggi, tapi memiliki kulit putih seperti ibunya. Istri pedagang tersebut sangat menyayangi kedua anak lelakinya, karena dulu ia terlahir dari keluarga kurang mampu dan orang tuanya sangat galak saat remaja ia tak bisa bersenang-senang seperti remaja lainnya, tapi ia orang yang baik dan rajin dan ia bertemu pedagang yang sekarang menjadi suaminya.
Istri pedagang tersebut selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, ia mengurus anaknya sendiri, walaupun ia sibuk membantu dagang, ia selalu memasak untuk anaknya, dan selalu menyempatkan diri untuk anak-anaknya, ia juga selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, dari pendidikan hingga pakaian anak-anaknya, sehingga anaknya terlihat rapih dan menarik, anaknya tumbuh dilimpahi dengan kasih sayang yang sangat besar dari kedua orang tuanya.
Saat anak sulung SMA, ibunya -istri pedagang- datang ke sekolah untuk mengantarkan kartu ujian anaknya yang tertinggal dan saat teman-teman sulung melihat ibunya yang berpenampilan sederhana, tidak seperti sulung yang berpenampilan rapih dan sangat terawat, teman-teman sulung menertawakan penampilan ibunya. Sulung malu ditertawakan dan diledek oleh teman-temannya, ia marah pada ibunya. Dirumah, sulung marah-marah pada ibunya, ia kesal karena ibunya telah membuat ia malu di depan teman-temannya, sulung berkata bahwa ia malu punya ibu seperti ibunya, yang hanya bisa membuatnya malu, sampai-sampai ia ditertawakan dan diledek oleh teman-temannya. Ibunya sangat sedih mendengar semua kata-kata sulung, ia menyesal, kalau tau kedatangannya ke sekolah sulung hanya akan membuat sulung malu dan marah padanya ia tak akan datang. Sejak saat itu sulung jarang bicara pada ibunya, bahkan ia kuliah ke luar negri untuk menghindari ibunya, ibunya sangat sedih melihat anaknya sendiri menghindarinya seperti itu. Saat kelulusan sulung, ibunya tidak datang ke kelulusannya.
Saat sulung kuliah, bungsu naik ke kelas 2 SMP. Ibunya sangat menyangai bungsu, ia masih sayang pada sulung, namun ia tidak bisa menunjukannya secara langsung, walaupun sulung menghindarinya, ibunya tetap menjaga perasaan sulung, ia tidak memanjakan bungsu berlebihan di depan sulung. Bungsu sangat sayang ibunya, ia bingung kenapa sulung menghindari ibunya seperti itu, padahal ibunya sangat menyayanginya. Bungsu selalu ingin ibunya datang ke sekolah, ia ingin sekali memperkenalkan ibunya kepada teman-temannya, karena ia sangat bangga pada ibunya, ia sangat menyanyangi ibunya. Tapi setiap kali ia meminta ibunya untuk datang ke sekolah dan memperkenalkan ibunya kepada teman-temannya, ibunya selalu menolak secara halus, memberikan berbagai macam alasan. Bungsu sedih, tapi ia tau ibunya pasti memiliki alasan tertentu, tapi beberapa kali ia bertanya kepada ibunya, ibunya selalu memberi jawaban yang tidak memuaskan.
Saat kelulusan SMP, bungsu ingin sekali ibunya datang ke kelulusannya, namun ibunya menolak, bungsu sedih dan kecewa. Ia marah, ia ingin sekali ibunya datang, tapi ibunya tak mau kejadian sulung terulang lagi, ia tak mau kedua anaknya menghindarinya, tapi ia juga tak bisa mengatakan alasan sebenarnya kepada bungsu, karena bungsu memang tidak tau apa-apa tentang masalah sulung. Bungsu kecewa pada ibunya, ia marah, ia bertanya dan meminta ibunya datang ke kelulusannya secara baik-baik, namun ibunya menolak, ia bertanya alasan ibunya tak mau datang dan selama ini tak mau di perkenalkan kepada teman-temannya, ibunya hanya diam dengan raut muka yang sangat pedih. Melihat ibunya yang hanya diam saja, tak mau menjawabnya, ia marah, ia berkata kalau ia sangat sayang pada ibunya, ia kecewa melihat ibunya yang selalu menghindarinya, apakah ibunya malu memiliki anak sepertinya? Dengan perasaan kecewa ia menginggalkan ibunya yang diam. Perlahan air mata turun di pipi ibunya. Ia sangat sedih melihat itu, melihat ibunya menangis karenanya, tapi ia juga merasa sakit hati, ibunya tidak menjawab apapun, hanya diam dan menangis. Bungsu tidak bicara pada ibunya selama beberapa hari.
Pada malam sebelum kelulusannya, saat bungsu sedang mandi, ibunya masuk ke kamar bungsu dan menaruh pakaian untuk kelulusan bungsu yang baru saja di laundry, ibunya perlahan menaruh pakaian bungsu di ranjang bungsu, lalu mengelus pakaian itu perlahan, ibunya ingat, dulu ia sangat memimpikan hal ini, ia ingin melihat kelulusan anaknya, anak yang sangat dicintainya lebih dari hidupnya sendiri, perlahan air mata turun membasahi pipinya, ibunya langsung menghapus air matanya. Bungsu yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat ibunya menatap pakaian untuk kelulusannya, lalu ibunya menghapus air mata yang turun, ia tak tahan lagi, ia harus bicara dengan ibunya, ia harus tau kenapa ibunya tidak mau dikenalkan kepada teman-temannya. Bungsu memeluk ibunya perlahan, ibunya terkejut. Ia bertanya sekali lagi, kenapa ibunya tak mau dikenalkan kepada teman-temannya, bahkan tidak mau datang ke kelulusannya, ia ingin ibunya jujur, ia tidak suka perang dingin dengan ibunya, ia sangat sayang ibunya, ia ingin sekali ibunya datang ke kelulusannya, bungsu menangis. Melihat bungsu menangis, ibunya luluh, ia sakit hati melihat anaknya menangis karena perbuatannya, ia menyesal memperlakukan bungsu sama seperti sulung, ia sadar kalau bungsu sangat menyayanginya. Ibunya memeluk bungsu, lalu mengelus punggung bungsu perlahan, ia meneteskan air mata, lalu ia dan bungsu duduk di pinggir ranjang bungsu. Ibunya meminta bungsu berhenti menangis, lalu ibunya bercerita kenapa ia tak mau dikenalkan kepada teman bungsu, ia menceritakan kejadian sulung yang menghindarinya, ia tak mau bungsu juga menghindarinya, ia tak mau membuat bungsu malu sama seperti sulung, ibunya menyesal selama ini menganggap bungsu sama dengan sulung. Bungsu sangat kaget mendengar cerita ibunya, bungsu berpikir, sulung sangatlah bodoh, sulung tak sadar kalau ia memiliki ibu yang sangat menyanyanginya dan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka berdua. Bungsu memeluk ibunya dan berkata ia mengerti, tapi ia tak akan melakukan hal yang sama seperti sulung, ia malah ingin sekali teman-temannya tau ibunya, kalau sampai ada temannya mentertawakan ibunya, maka ia akan menghajar temannya yang berani mentertawakan orang yang sangat disayanginya, ia juga berkata kalau ia akan mencoba bicara dengan sulung mengenai masalah sulung. Ibunya menangis mendengar semua ucapan bungsu, ia terharu, ia tak dapat berkata apa-apa. Lalu bungsu menghapus air mata ibunya, ia bertanya sekali lagi, apakah ibunya mau datang ke kelulusannya besok? Ibunya langsung menangguk dan minta maaf karena selama ini meragukan bungsu. Bungsu dan ibunya berpelukan.
Esoknya, Ibunya dan ayahnya datang ke kelulusan bungsu. Ibunya sangat senang dan bangga melihat bungsu, melihat kelulusan bungsu. Teringat percakapannya dengan bungsu kemarin, ibunya meneteskan air mata, air mata bangga dan bahagia.
Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu!
Special for my beloved mom! Always, forever love you mom ♥
No comments:
Post a Comment